Nama : Findi Yuningsih
Kelas : 3EB17
Npm : 22210785
Tugas : Bahasa Indonesia
PENALARAN DEDUKTIF
1. Pengertian Penalaran Deduktif
adalah suatu penalaran yang berpangkal pada
suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini,
dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat
lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahuluharus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian dilapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakankata kunci untuk memahami suatu gejala.
Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahuluharus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian dilapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakankata kunci untuk memahami suatu gejala.
Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
2. Jenis Penalaran Deduktif
Jenis penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu:
1. Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris
2.
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang
berproposisi konditional hipotesis. Menurut Parera (1991: 131) Silogisme
hipotesis terdiri atas premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Akan
tetapi premis mayor bersifat hipotesis atau pengadaian dengan jika …
konklusi tertentu itu terjadi, maka kondisi yang lain akan menyusul
terjadi
Kaedah- kaedah Silogisme Hipotesis
•
Mengambil konklusi dari silogisme hipotesis jauh lebih mudah dibanding
dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini adalah
menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan
pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah:
1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana
3.
Silogisme Akternatif : silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa
proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak
alternatif yang lain. Proposisi minornya adalah proposisi kategorial
yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya. Konklusi tergantung
dari premis minornya.
4.
Entimen : Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam tulisan maupun tulisan. Yang dikemukakan hanya premis minor
dan kesimpulan.
Entimen atau Enthymeme berasal dari bahasa
Yunani “en” artinya di dalam dan “thymos” artinya pikiran adalah sejenis
silogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkan pembuktian
ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam sebuah entimem,
penghilangan bagian dari argumen karena diasumsikan dalam penggunaan
yang lebih luas, istilah "enthymeme" kadang-kadang digunakan untuk
menjelaskan argumen yang tidak lengkap dari bentuk selain silogisme.
Menurut
Aristoteles yang ditulis dalam Retorika, sebuah "retorik silogisme"
adalah bertujuan untuk pembujukan yang berdasarkan kemungkinan komunikan
berpendapat sedangkan teknik bertujuan untuk pada demonstrasi. Kata
lainnya, entimem merupakan silogisme yang diperpendek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar